Selasa, 24 September 2013

Pendidikan itu apa sih?

Apa sih hakikat pendidikan? Apakah tujuan yang hendak dicapai oleh institusi pendidikan?

Agak miris melihat pendidikan saat ini. Institusi pendidikan seperti mesin pencetak ijazah. Agar laku, sebagian dari mereka memberikan iming-iming lulus cepat, status disetarakan, dapat ijazah, absen longgar, dsb.


Apa yang bisa diharapkan dari pendidikan yang kering idealisme itu. Ki hajar dewantoro bakal menangis lihat kondisi pendidikan saat ini. Bukan lagi bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa (seperti yang masih tertulis di UUD 45), tapi lebih mirip mesin usang yang mengeluarkan produk yang sulit diandalkan kualitasnya.

Pendidikan lebih diarahkan pada menyiapkan tenaga kerja "buruh" saat ini. Bukan lagi pemikir-pemikir handal yang siap menganalisa kondisi. Karena pola pikir "buruh", segala macam hapalan dijejalkan kepada peserta didik. Semua itu hanya demi satu kata, IJAZAH. Ijazah, ijazah, ijazah yang diperlukan untuk mencari pekerjaan. Sangat minim idealisme untuk mengubah kondisi bangsa yang morat-marit, sangat minim untuk mengajarkan filosofi kehidupan, dan sangat minim pula dalam mengajarkan moral.

Apa sebaiknya hakikat pendidikan? mencerdaskan kehidupan bangsa. Tapi, ini masih harus diterjemahkan lagi dalam tataran strategis/taktis. kata mencerdsakan kehidupan bangsa mempunyai 3 komponen arti yang sangat penting : cerdas, hidup, dan bangsa.

(1) tentang cerdas
Cerdas berarti memiliki ilmu yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan real. Cerdas tidak berarti hapal seluruh mata pelajaran kemudian terbengong-bengong saat harus menciptakan solusi bagi kehidupan nyata. Cerdas bermakna kreatif dan inovatif, serta siap mengaplikasikan ilmunya.

(2) tentang hidup
Hidup adalah rahmat yang diberikan oleh Tuhan sekaligus ujian dari-Nya. Hidup memiliki filosofi untuk menghargai kehidupan dan melakukan hal-hal yang terbaik untuk kehidupan itu sendiri. Hidup berarti merenungi bahwa suatu hari kita akan mati, dan segala amalan kita akan dipertanggungjawabkan kepada-Nya. Jasad yang hidup belum tentu memiliki ruh yang hidup. Bisa jadi, seseorang masih hidup tetapi nurani kehidupannya sudah mati saat dengan santainya menganiaya orang lain, melakukan tindak kriminal. Filosofi hidup ini sangat sarat akan makna individualisme yang artinya mengangkat kehidupan seseorang, memanusiakan manusia, memberikannya makanan kehidupan berupa semangat, nilai moral dan tujuan hidup.

(3) tentang bangsa
Manusia selain sesosok individu, juga merupakan makhluk sosial. Manusia adalah komponen penting dari suatu organisme masyarakat. Sosok individu yang agung, tapi tidak mau menyumbangkan apa-apa bagi masyarakatnya, bukanlah yang diajarkan agama maupun pendidikan. Setiap individu punya kewajiban untuk menyebarkan pengetahuannya kepada masyarakat, berusaha meningkatkan derajat kemuliaan masyarakat sekitarnya, dan berperan aktif dalam dinamika masyarakat. Siapakah masyarakat yang dimaksud disini? Masyarakat yang dimaksud adalah identitas bangsa yang menjadi ciri suatu masyarakat. Era globalisasi memang mengaburkan nilai-nilai kebangsaan, karena segala sesuatunya terasa dekat. Saat terjadi perang Irak misalnya, seakan-akan kita bisa melihat Irak di dalam rumah. Tapi masalahnya, apakah kita mampu berperan aktif secara nyata untuk Irak (selain dengan doa)? Peran aktif kita dituntut untuk masyarakat sekitar. Siapakah masyarakat sekitar? Tidak lain adalah individu sebangsa.

1 komentar:

  1. INDOKARTU SAHABAT BERMAIN ANDA

    Indokartu merupakan salah satu agen poker online uang asli terbaik. Karena kami menyediakan pelayanan yang kami jamin pasti memuaskan Anda para member kami.
    Selain itu kami juga menyediakan Bonus-bonus yang menarik yang menunggu anda jika bermain bersama kami.
    Hubung kami di :
    WA : 081333366766
    BBM : indkartu
    LINE : indokartu
    Atau langsung di Livechat kami di indokartu.biz

    MENJADI PEMAIN POKER PRO

    BalasHapus